Jumat, 19 Juni 2020

KAFAN YANG MENGAJARKAN KEIKHLASAN


Oleh: Ika Saputri Ningsih

Baskara tak lagi menampakkan senyumnya
Bersama mendung menutupi pancarannya
Dan langit mulai menumpahkan air matanya
Mengguyur raga ini bersama air mata yang jatuh tertumpah
Kala melihat sosok raga yang tak lagi bernyawa
Kini berada di tanah yang gelap nan basah
Berselimut kafan putih seputih hatinya
Atmamu kini terbang menuju surga
Telah hilang segala macam pesakitan yang menyerang raga dan sukma
Sudah saatnya kau bahagia dan tunggulah aku disana

Kala aku  melihat foto yang terpampang jelas di meja
Begitu juga aku teringat kenangan kita bersama
Kau memberikan kasih sayang tak pernah padam
Selalu memelukku penuh cinta di setiap malam
Tak pernah pedulikan akan ragamu yang mulai renta
Mengeluh dan meronta untuk beristirahat kala datang temaram senja
Tetap memberikan senyuman menawan yang menenangkan kala hatiku gelisah
Tak pernah mengeluh atau meneteskan air mata
Kau tetap menciumku penuh kehangatan

Kini siapa lagi yang akan memelukku erat
Tak pernah ada yang datang untuk menghibur hidupku yang pekat
Tak pernah ada yang bisa menggantikan sosokmu dalam hidupku yang tertutup sekat
Aku tak harus hidup berteman luka dan harus menerima apa yang kulihat
Semoga kau tenang disana, disini tak akan ada lagi air mata yang berjatuhan
Tak ada lagi harapan-harapan yang kusemogakan
Aku tersadar bahwa yang hidup pasti akan dimatikan
Akan ku coba mengikhlaskan, terus ku coba melanjutkan hidupku yang terus berjalan
Terimakasih telah menemani hidupku walau sebentar Bunda..

Senin, 01 Juni 2020

PAHLAWANKU

Panggilan terus terdengar tuk bergegas
Langkah kaki mengalun tak pedulikan alas
Raut wajah terlihat kokoh dan tegas
Tak ada rasa lelah tuk berkeluh kesah apalagi malas

Berbalut baju usang yang membungkus raga
Tangan keriput tak di hiraukan terus bekerja
Menyelami setiap usapan yang membekas mesra
Walau peluh bercucuran tak pernah ada air mata

Bapak menjadi sosok pahlawan tuk keluarga
Senantiasa berkorban demi sesuap nasi tuk hilangkan dahaga
Anak kenyang dan tertawa menjadi sumber kebahagiaannya 
Berjuang tuk anaknya terus meraih masa depan yang nyata

Ialah sosok pahlawan saat kini
Memiliki mata teduh yang menenangkan hati
Selalu tersimpan dalam memori
Penuh kasih sayang tanpa tepi

Seluas samudera yang membentang 
Segitu besarnya kasih sayang yang tertuang
Seindah bintang yang bersinar terang
Tak bosan tuk terus memberikan kasih sayang

Candramawa Kehidupan

  Senyummu hanya sebatas fatamorgana Sekejap terlihat pada netra namun segera sirna Ragamu berangsur aksa Ragaku berangsur rengsa ...